MANAJEMEN RISIKO BIOSEKURITI
- Biosekuriti Direktorat PKH
- Jun 8, 2018
- 2 min read
Asal kata biosekuriti yaitu bio yang artinya hidup dan security artinya perlindungan atau pengamanan. Manajemen Biosecurity adalah sejenis program yang dirancang untuk menjaga kehidupan, dalam hal ini kehidupan ternak.
Menurut staf Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Dr. Eli, dalam menerapkan biosekuriti pada peternakan, bisa dilakukan melalui hal yang sederhana. Misalnya, dengan rajin membersihkan kandang ternak, dan menjaga kebersihan lingkungan peternakan.

Aspek-aspek yang menjadi ruang lingkup program manajemen biosekuriti adalah upaya membebaskan ternak dari penyakit-penyakit tertentu, memberantas dan mengendalikan penyakit-penyakit tertentu, serta memberikan kondisi lingkungan yang layak bagi kehidupan ternak. Melalui upaya-upaya tersebut, diharapkan penerapan biosekuriti akan turut mengamankan keadaan produk yang dihasilkan, mengamankan resiko bagi konsumen, dan resiko bagi karyawan yang terlibat dalam tatalaksana usaha peternakan ayam.
Namun saat ini, masih terdapat banyak peternak yang belum menerapkan biosekuriti pada peternakannya. Hal tersebut terjadi karena masih kurangnya pemahaman dari para peternak terkait biosekuriti itu sendiri.

“Masih banyak peternak yang menganggap bahwa untuk menerapkan biosekuriti itu diperlukan biaya yang mahal. Padahal sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, seperti rajin membersihkan kandang ternak” tutur Eli.
Masih adanya peternak di wilayah Kota Bandung yang belum menerapkan biosekuriti pada peternakan miliknya diakui Eli masih menjadi pekerjaan rumah bagi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung untuk terus mensosialisasikan penerapan biosekuriti. Menurut Eli, dalam rangka mendukung penerapan biosekuriti pada peternakan, para pemilik peternakan bisa berkonsultasi secara langsung ke Dinas Petanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung.
“Peternak bisa konsultasi ke kita langsung, bisa langsung mengunjungi kantor kita ini, atau saat kita ke lapangan itu bisa,” tambahnya.
Penerapan biosekuriti pada peternakan sangat penting, mengingat kebersihan kandang ternak akan sangat mempengaruhi kesehatan hewan ternak itu sendiri. Sementara hasil dari peternakan akan didistribusikan kepada masyarakat umum. Berdasarkan alasan tersebutlah, hasil peternakan diharuskan memiliki kualitas yang baik, sehingga penerapan biosekuriti menjadi sangat diperlukan.
Sementara itu, terkait banyaknya lokasi peternakan yang berada di wilayah pemukiman di Kota Bandung, menurut Eli, tedapat aturan dari pemerintah yang mengharuskan jarak antara peternakan dengan pemukiman warga itu minimal 10 meter.
“Jarak 10 meter dianggap sudah cukup untuk meminimalisir gangguan dari ternak, entah itu suara ataupun baunya, yang dikhawatirkan dapat menggangu pemukiman warga jika jaraknya terlalu dekat” jelasnya.
Comments