top of page

PENGOBATAN TRADISIONAL UNTUK HEWAN TERNAK

  • Writer: Biosekuriti Direktorat PKH
    Biosekuriti Direktorat PKH
  • Jun 8, 2018
  • 3 min read

Pengobatan terhadap berbagai penyakit, baik penyakit pada manusia, maupun penyakit pada hewan atau ternak pada awalnya selalu menggunakan ramuan-ramuan yang ada di sekitar kita.  Namun setelah berkembangnya ilmu pengetahuan, obat-obat tersebut dijadikan suatu obat farmasi.  Akan tetapi, ternyata obat-obat tersebut memiliki efek samping yang bisa berdampak pada penyakit yang lebih berbahaya, dan harganya pun bisa dibilang cukup mahal.

Bagi para peternak yang menginginkan pengobatan hewan ternaknya menggunakan metode lain, jangan khawatir. Penulis akan memaparkan beberapa alternatif obat tradisional yang bisa diaplikasikan pada ternak anda. Simak beberapa obat alternatif tersebut di bawah ini:

- Menurunnya nafsu makan

Gejala menurun dan hilangnya nafsu makan pada ternak biasanya akan mudah dan cepat dideteksi oleh peternak karena pada umumnya setiap hari peternak memberikan pakan bagi ternaknya di kandang.  Umumnya bila ternak nampak kurus atau pada tujuan penggemukan, peternak memberikan pakan konsentrat berupa dedak/katul, jagung atau ketela dan sebagainya dicampur garam.

Selain itu bisa juga menggunakan cara lain seperti:

1. Ikan hiu dibiarkan membusuk sampai timbul larva-larva lalat, larva-larva ini diberikan pada ternak untuk dimakan.

2. Dua sisir pisang dimasak dengan santan dan gula merah serta garam sampai menjadi bubur, diberikan pada sapi untuk dimakan.

3. Beberapa butir telur ayam kampung dicampur sebotol kecap diberikan pada hewan  sekali sehari secukupnya.

4. Buah mengkudu/pace  disuapkan pada hewan tiap hari sampai nafsu makan pulih kembali.

- Mencret (Diarrhea)

Mencret atau dearrhea adalah suatu tanda gangguan pada saluran pencernaan (usus).  Penyebab gangguan dapat berupa makanan, bibit penyakit atau kombinasi antara keduanya.  Kotoran ternak yang mencret dapat berwarna hijau muda, hijau kehitaman, hijau mengkilap, hijau kemerahan atau kekuningan.  Ternak yang mencret dapat menjadi lemah dan kemudian mati jika tidak dilakukan pertolongan.

 Cara tradisional untuk menghentikan mencret adalah dengan memberikan bahan yang dalam bahasa Jawa disebut sebagai “ampet-ampet”.  Bahan tersebut adalah daun jambu biji, air teh, campuran madu dengan kunyit, dan parutan buah nangka muda.

Selain itu, ada juga ramuan tradisional lain yang biasa juga digunakan antara lain:

1. Ketela pohon dipanggang sampai hangus, diberikan pada hewan untuk dimakan.

2. Arang kayu / bambu digerus, campur gambir secukupnya, lalu diminumkan dengan air pada hewan.

3. Parut batang pohon pisang bagian pangkal (yang ada dalam tanah), diperas, campurkan perasan tersebut dengan garam, beberapa telur, dan buah pisang raja. Suapkan pada hewan dua kali sehari

4. Bakar 5 buah pinang, kemudian ditumbuk halus, dicampur dua gelas air, minumkan pada hewan sekali sehari.

- Demam ( Antipyretica)

            Bahan-bahan yang umum dipakai untuk menanggulangi demam ini adalah campuran kunyit dan madu. Ternak juga bisa diberi makan buah papaya sebanyak mungkin.

            Selain itu ada beberapa formula untuk penanggulangan demam antara lain:

1. Buat campuran daun kapuk (kapas) yang dipres dengan beberapa butir telur, suapkan pada sapi.

2. Daun rambutan dipres, campur beberapa butir telur ayam, minumkan pada sapi.

3. Kunyit ditumbuk, dicampur sampai rata dengan telur ayam, dan air, diminumkan pada sapi

- Cacingan (Anthelmintic)

            Penyakit cacingan muncul akibat infeksi parasit dalam yang ditimbulkan oleh cacing dengan gejala : nafsu makan yang bervariasi, gangguan pencernaan, turunnya kondisi (badan kurus), kulit kusam, anemia, lapisan mukosa pucat, sembelit atau diare, batuk dengan gejala bronchitis, dan kebengkakan di bawah rahang terus ke bagian perut.  Penyebabnya adalah cacing pita, cacing gelang (Neoascaris vitulorum), cacing lambung (Haemonchus contortus), dan cacing hati (Fasciola hepatica).

Biji buah pinang yang tua adalah obat cacing yang efektif, terutama terhadap cacing ascaris (kremi), baik pada manusia maupun hewan.  Bahan lain yang juga banyak dikenal adalah temu ireng dan daun pepaya.  Peternak biasa membuat campuran kombinasi dari kedua bahan tersebut. Yang biasa dilakukan adalah membuat tumbukan biji buah pinang dicampur air dan diminumkan pada ternak.

Selain itu, untuk pedet (anak sapi), peternak bisa menggunakan air rebusan jantung pisang hijau lalu diminumkan pada pedet tersebut sebagai obat cacing. Selain jantung pisang hijau, bawang putih juga dipercaya bisa digunakan sebagai obat cacing pada hewan ternak.

- Keracunan

            Pada kejadian keracunan ringan atau yang diketahui masih dini, dapat dipulihkan dengan meminumkan segelas minyak kelapa atau air kelapa sebanyak-banyaknya pada hewan ternak.  Adakalanya peternak juga menambahkan buah asam jawa dan garam pada air kelapa atau minyak kelapa tersebut.

Bila hewan ternak diduga mengalami keracunan akibat insektisida (obat hama tanaman), misalnya pada kambing, peternak bisa mengobatinya dengan meminumkan santan kelapa hangat kepada ternak tersebut.

 
 
 

Yorumlar


bottom of page