top of page

SUNTIK RABIES

  • Writer: Biosekuriti Direktorat PKH
    Biosekuriti Direktorat PKH
  • Jun 8, 2018
  • 3 min read

Rabies adalah suatu penyakit infeksi virus akut pada susunan saraf pusat pada manusia dan mamalia yang selalu fatal. Rabies ditularkan langsung kepada manusia dari hewan yang terinfeksi baik melalui gigitan ataupun masuk melalui kulit yang terluka dan terpapar dengan air liur hewan tersebut. Penyakit ini tergolong ke dalam penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang menular pada manusia.

Hewan penular rabies yang paling sering adalah anjing, yakni sebesar 90 persen. Sehingga di Indonesia, penyakit ini juga dikenal dengan nama penyakit Anjing Gila. Hewan lain yang bisa menularkan adalah kucing, kera, rakun, dan kelelawar.

Penyakit rabies sendiri tidak dapat dibiarkan terjadi begitu saja. Mengingat dampaknya yang sangat fatal terhadap kesehatan hewan maupun manusia. Adapun penyebab dari penyakit rabies ini adalah kuman golongan virus genus lyssa-virus, famili Rhabdoviridae yang berbentuk seperti peluru dengan diameter 75 - 80 nm.

Virus ini masuk ke dalam aliran darah manusia lewat luka gigitan hewan terinfeksi melalui air liur (saliva). Virus bergerak dari luka gigitan melalui serabut saraf menuju ke otak, yang kemudian akan menyebabkan terjadinya peradangan otak (ensefalitis), iritasi dan pembengkakan yang akan menyebabkan timbulnya gejala-gejala penyakit. Masa inkubasinya berkisar antara 10 hari sampai 7 tahun, dengan rata-rata 3–7 minggu.

Di seluruh dunia, penyakit ini telah menyebabkan lebih dari 30.000 orang meninggal setiap tahunnya. Mengingat masih tingginya kasus penyakit rabies ini, di Kota Bandung sendiri Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah melakukan suntik vaksin rabies terhadap kucing dan anjing yang ada di Kota Bandung.

Di Kota Bandung sendiri penyakit Rabies ini sudah ada sejak tahun 1998. Pada saat itu penyakit berasal dari seekor anjing. Dari kasus tersebut membuat pemerintah Kota Bandung sigap menangani kasus rabies ini terlebih lagi rabies bukanlah penyakit yang mudah disembuhkan.


(Dr Eli, staf Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

“Memang penyakit rabies ini sudah ada di Bandung sejak tahun 1998, dan sejak saat itu juga pemerintah mulai waspada terhadap penyakit berbahaya ini dan langsung melakukan vaksinasi terhadap kucing atau anjing binatang peliharaan untuk tetap menjaga peliharaan mereka bebas dari virus rabies.” Ujar Dr. Eli selaku dokter Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.

Selain penting untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan, pemberian vaksin anti rabies pada hewan akan memberikan perlindungan kepada manusia dari dampak gigitan hewan dengan rabies. Suntikan vaksin anti rabies pada hewan juga bisa mencegah risiko kematian hingga 100 persen pada manusia. Pemberian vaksin pada hewan juga lebih efektif mencegah rabies dibanding vaksin pada manusia. Kondisi ini mewajibkan hewan yang berpotensi terserang rabies memperoleh vaksinasi.

“Pemilik hewan dapat mendapatkan vaksin rabies secara gratis bila melakukan vaksin di pemerintah, karena pemerintah memberikan dana untuk vaksinasi. Dan vaksin dilakukan kami mendatangi kelurahan atau kami mengadakan acara di Pet Park Bandung” tambah Dr. Eli

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung sendiri sudah melakukan sosialisasi mengenai bahaya penyakit rabies ini. Setiap bulannya dinas selalu mendatangi kelurahan yang ada di Kota Bandung. Dinas juga melakukan kampanye anti rabies yang dilakukan di media sosial agar memudahkan masyarakat mengetahui bahaya dari penyakit rabies ini.

“Kami sudah melakukan sosialisasi mengenai rabies kepada masyarakat, karena kami belum bisa melakukan sosialisasi melalui iklan jadi kami melakukan sosialisasi melalui media sosial maupun langsung mendatangi kelurahan di sekitar Kota Bandung. Karena Kota Bandung sendiri memang sudah banyak sekali masyarakat yang memelihara kucing dan anjing di rumahnya sehingga sangat dibutuhkan sekali sosialisasi mengenai pentingnya vaksin rabies untuk peliharaan mereka.” ujar Dr. Eli

Suntik vaksin rabies sangat penting dilakukan agar hewan peliharaan benar-benar terlindungi dari penyakit ini. Saat diberi vaksin pun hewan kucing atau anjing harus benar-benar dalam kondisi yang sehat karena vaksin ini memberikan antibody kepada hewan. Sehingga dalam waktu dua minggu setelah disuntik, kucing atau anjing tidak boleh dimandikan sama sekali dan tidak boleh berada di luar rumah karena antibody ini belum kuat.

 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page